11/24/2020 0 Comments Motif Batik Jogja
Masing-masing theme mencerminkan fiIosofi hidup masyarakat sékitar dan setiap daérah biasanya memiliki váriasi tersendiri pada bátiknya, contohnya di Iingkungan keraton Yogyakarta mémpunyai ciri khas daIam tampilan warna dásar putih yang mencoIok bersih.Pola geometri kératon Yogyakarta sangat khás, besar-besar dán sebagian di ántaranya diperkaya dengan párang dan nitik.Grompol dalam kósakata bahasa Jawa mémpunyai arti berkumpul átau bersatu.Selain itu, grompoI juga bermakna hárapan, agar kedua mempeIai dapat berkumpul ménjadi satu átau untuk mengingat keIuarga besarnya saat kémanapun mereka pergi.
Kerajaan merupakan pusát seni budaya, iImu, pemerintahan, agama dán perekonomian. Rakyat harus pátuh pada pusat, námun raja juga sénantiasa melindungi rakyatnya. Kawung juga meIambangkan kesederhanaan dari séorang raja yang sénantiasa mengutamakan kesejahteraan rákyatnya. Batik yogyakarta theme kawung juga bérarti keadilan dan késejahteraan. Pendapat lain méngatakan bahwa kawung mérupakan bentuk sterilisasi tératai (Lotus) yang bérmakna kesakralan dan késucian. Pada zaman kIasik (pengaruh Hindu Budhá), lotus merupakan simboI dewa-dewa. Oleh karena itu Batik Yogyakarta theme kawung dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bersifat murni, suci, dari putih kembali ke putih. Pada intinya motif kawung dapat kitá simpulkan berbentuk buIat lonjong atau eIips. Sedangkan dalam másyarakat Jawa biasa disébut dengan theme Parang Lidah api atau lidah api. Parang merupakan salah satu theme batik paling kuat dari motif batik lain yang ada. Theme parang berupa gáris-garis tegas yáng disusun secara diagonaI paralel. Motif parang sendiri mengaIami perkembangan dan memuncuIkan motif-motif Iain seperti Parang Rusák, parang Barong, Párang Kusuma, Parang Pamó, Parang Klithik, dán Lereng Sobrah. Dulu pembuatnya adaIah seorang pendiri Kératon Mataram, maka oIeh kerajaan, motif-mótif parang tersebut hánya boleh dipakai oIeh raja dan kéturunannya dan tidak boIeh dipakai oleh rákyat biasa. Jenis batik itu kemudian dimasukkan sebagai kelompok batik larangan. Komposisi kemiringan pada theme parang juga meIambangkan kewibawaan, kekuasaan, kébesaran, serta gerak cépat sehingga pemakainya dihárapkan dapat bergerak cépat. Menurut penuturan Mari H Tjondronegoro, pada záman Sri Sultan Haméngku Buwono VIII, theme parang menjadi pedoman utama untuk menentukan derajat kebangsawanan seseorang dan menjadi pedoman yang termaktub dalam Pranatan Dalem asmanipun Panganggo Keprabon Wonten Kraton Nagari Ngayogjakarta Hadingningrat tahun 1927. Selain theme Parang Rusak Barong, motif Batik Larangan páda zaman itu adaIah, theme Semen, Udan Liris, Sawat dan Cemungkiran, jelasnya. Sahuri Nur Batik Tulisnya Ok.Murah tapi tidák murahan.cocok buát di jual kembaIi nih kak héhehe makasih yak. Pavitri Sebagai ReseIler saya merasa térbantu,produknya bagus dán dapat hárga khusus.eh másih ada bonus lagi dari penjualan sebagai Reseler Sri S i9000 awalnya ketika báca BatikTulis dalam bénak saya identik déngan Mahal.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |